Pengambilan crude tanin dari buah maja (Aegle marmelos) dengan metode “Modified Maceration” dan pemanfaatannya sebagai Bio-Coagulant

Veronika, Elizabeth Silvia and Puspitasari, Nathania (2016) Pengambilan crude tanin dari buah maja (Aegle marmelos) dengan metode “Modified Maceration” dan pemanfaatannya sebagai Bio-Coagulant. Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia)). Widya Mandala Catholic University Surabaya. (Unpublished)

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (839kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (93kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (407kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (376kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (206kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 5]
Preview
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf

Download (198kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN .pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Saat ini, buah maja kurang populer di Indonesia karena tidak dapat digunakan sebagai bahan pangan dikarenakan rasa pahitnya, yang disebabkan oleh kandungan tanin. Buah maja mengandung tanin sebesar 9% pada bagian daging buah dan 20% pada bagian kulit buah. Tanin merupakan senyawa polifenol yang memiliki kemampuan untuk membentuk kompleks yang kuat dengan beberapa molekul lain. Berdasarkan hal tersebut, tanin berpotensi sebagai bio-coagulant karena dapat mengikat suspended solid pada air limbah. Penelitian ini menggunakan metode modifikasi maserasi untuk mengambil crude tanin dari buah maja, modifikasi yang digunakan adalah pengadukan dan maserasi ulang. Pada maserasi pertama, bahan baku yang digunakan adalah buah maja yang telah dikeringkan. Tujuan dari langkah ini adalah untuk menemukan pelarut terbaik yang dapat memberikan rendemen tanin tertinggi, dengan memvariasikan jenis pelarut dan variasi (jumlah siklus x waktu) maserasi. Maserasi kedua menggunakan kulit buah maja fresh dan diaplikasikan sebagai bio-coagulant. Kedua maserasi memiliki langkah kerja yang sama yaitu dengan diawali proses pengecilan ukuran buah maja kemudian serbuk maja direndam dalam pelarut. Setelah beberapa waktu, crude tanin yang diperoleh dari proses maserasi dianalisa secara kualitatif dengan pereaksi Gibbs dan secara kuantitatif dengan metode permanganometri. Tanin dengan rendemen tertinggi digunakan sebagai bio-coagulant. Parameter kualitas air limbah yang dianalisa meliputi penurunan kekeruhan dan perubahan pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelarut terbaik untuk mengekstrak crude tanin dari buah maja adalah etanol. Kemudian pada waktu maserasi yang sama, semakin besar rasio kulit maja dengan pelarut (b/v), semakin tinggi rendemen tanin; kenaikan waktu maserasi akan meningkatkan rendemen tanin, dan semakin besar siklus maserasi maka akan memberikan rendemen tanin yang tinggi. Pada percobaan koagulasi, dapat juga dibuktikan bahwa crude tanin dari buah maja berpotensi menjadi bio-coagulant.

Item Type: Monograph (Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia)))
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Engineering" not defined]
Uncontrolled Keywords: Buah maja, tanin,bio-coagulant, air limbah, koagulasi, flokulasi
Subjects: Engineering > Chemical Engineering
Divisions: Faculty of Engineering > Chemical Engineering Study Program
Depositing User: Users 3631 not found.
Date Deposited: 23 Jan 2017 04:54
Last Modified: 07 Feb 2017 03:47
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/9508

Actions (login required)

View Item View Item