Grace Listya R.K, . (1997) Pengaruh cara pengeringan dan penambahan Ca(OH)2 terhadap sifat gel dari bubuk daun cincau (Cyclea barbata L.). Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf Download (183kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
Bab 1.pdf Download (68kB) | Preview |
Text (BAB 2)
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (369kB) |
|
Text (BAB 3)
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (12kB) |
|
Text (BAB 4)
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (154kB) |
|
Text (BAB 5)
Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (206kB) |
|
Preview |
Text (BAB 6)
Bab 6.pdf Download (85kB) | Preview |
Text (LAMPIRAN)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (79kB) |
Abstract
Cincau hijau adalah hasil ekstraksi daun cincau hijau yang berupa gel. Cincau hijau dapat digunakan sebagai isi minuman segar, makanan segar, makanan rendah kalori, juga sebagai obat. Pembuatan cincau selama ini masih tradisional sehingga dengan kondisi masyarakat yang menuntut semua serba praktis dan cepat maka perlu dipikirkan pembuatan cincau yang lebih mudah dalam penyajiannya. Daun cincau yang telah dipetik mudah mengalami pelayuan yang mengakibatkan terjadi perubahan fisik dan kimia yang diikuti serangan mikroba yaitu bakteri dan kapang, sehingga tidak dapat lagi dibuat cincau hijau dengan mutu yang baik. Salah satu alternatif untuk mengatasinya adalah dengan mengeringkan daun cincau menjadi bubuk daun cincau. Setelah bubuk daun cincau ditambah air menjadi cincau hijau, tekstur yang dihasilkan tidak sebaik dari gel yang dibuat dari daun cincau segar. Selain itu semakin lama bubuk itu disimpan maka semakin rapuh tekstur gel yang dihasilkan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian mengenai cara-cara terbaik dalam pembuatan bubuk daun cincau. Usaha yang dilakukan adalah mempelajari pengaruh cara pengeringan dan penambahan bahan pengikat yaitu Ca (OH)2. Proses pembuatan bubuk daun cincau meliputi sortasi, pencucian, pengeringan, penggilingan, pengayakan, penambahan Ca(OH)2, penambahan air, dan pengadukan. Rancangan percobaan yang digunakan adalah rancangan tersarang dengan rancangan dasar rancangan acak kelompok yang diulang tiga kali. Faktor pertama adalah cara pengeringan yang terdiri dari dua jenis yaitu sinar matahari dan cabinet dryer, sedang faktor kedua adalah konsentrasi Ca(OH)2 yang terdiri dari tiga level yaitu 0,01%, 0,03% dan 0,05%. Pengamatan yang dilakukan adalah pengujian kadar air, uji jamur, penentuan kecepatan pembentukan gel, pengukuran tekstur, dan sineresis. Pada pengujian kadar air bubuk daun cincau dengan pengeringan matahari mempunyai kadar air lebih tinggi dari pengeringan cabinet dryer, pada uji kecepatan pembentukan gel pengeringan dengan matahari dengan penambahan Ca(OH)2 0,05% memberikan waktu penjendalan tercepat, pada uji tekstur pengeringan dengan matahari dan penambahan Ca(OH)2 0,01% memberikan tekstur paling lunak sedang pengeringan dengan cabinet dryer dengan penambahan Ca(OH)2 0,03% memberikan tekstur paling keras, pada uji sineresis pengeringan dengan matahari dan penambahan Ca(OH)2 0,05% memberikan nilai sineresis terkecil.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Agricultural Technology" not defined] |
Subjects: | Agriculture and Food Technology |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Food Technology Study Program |
Depositing User: | Users 14 not found. |
Date Deposited: | 14 Mar 2016 08:18 |
Last Modified: | 14 Mar 2016 08:18 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/6141 |
Actions (login required)
View Item |