Juanda, Kevina Tomiko, Denesa, Erwhyanta Monorizho and Yohanes, Steven (2023) Prarencana pabrik etilen glikol dari sugarcane bagasse dengan kapasitas produksi 100.000 ton/tahun. Undergraduate thesis, Widya Mandala Surabaya Catholic University.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (4MB) |
|
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (558kB) |
|
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (345kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (152kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (228kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (531kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 6)
BAB 6.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
Text (BAB 7)
BAB 7.pdf Restricted to Registered users only Download (429kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 8)
BAB 8.pdf Restricted to Registered users only Download (528kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 9)
BAB 9.pdf Restricted to Registered users only Download (87kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 10)
BAB 10.pdf Restricted to Registered users only Download (186kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 11)
BAB 11.pdf Restricted to Registered users only Download (426kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 12)
BAB 12.pdf Download (279kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (8MB) | Request a copy |
Abstract
Etilen glikol (EG) merupakan bentuk glikol yang paling sederhana. Senyawa ini tidak berbau maupun berwarna. EG biasanya digunakan sebagai pelarut maupun precursor pada berbagai industri seperti industri polimer, refrigerant, antifreeze, kain, cat, tinta, dan farmasi. Permintaan EG di pasar domestik dan global semakin meningkat tiap tahunnya. Pada tahun 2025, kesenjangan penawaran-permintaan EG diproyeksikan mencapai 4,29 juta ton per tahun. Pada desain pabrik ini, EG dihasilkan dari ampas tebu (SCB) yang merupakan limbah dari industri. Dari hasil studi dikatakan bahwa SCB kering mengandung 45,0% selulosa, 25,8% hemiselulosa, dan 19,1% lignin. Pada 2021, Indonesia memproduksi limbah SCB sebanyak 4,19 juta ton per tahun. Jawa Timur memberikan kontribusi sebesar 2,42 juta ton per tahun (57,8%) dari SCB limbah di Indonesia. Pabrik akan didirikan di Probolinggo. Hal ini didasari dengan mempertimbangkan akses bahan baku, distribusi produk, dan dampak ekonomi. Posisi Probolinggo yang terletak di tengah lokasi para produsen SCB di Jawa Timur, seperti Kediri, Blitar, dan Situbondo untuk memfasilitasi penyediaan SCB menjadi alasan utama pemilihan lokasi ini. Saat ini Probolinggo sudah memiliki jalan nasional, jalan tol, dan pelabuhan sehingga biaya sarana transportasi menjadi lebih terjangkau. Selain itu, lokasi ini juga strategis sebagai tempat distribusi produk karena terletak di tengahtengah Indonesia. EG dihasilkan dari SCB melalui proses hidrogenasi hidrolisis dengan memanfaatkan kandungan selulosa dalam SCB. Proses produksi EG terdiri dari 3 proses utama yaitu pretreatment, hidrogenasi hidrolisis, dan purifikasi. Pada proses pretreatment, SCB yang diperoleh dikeringkan kemudian dilanjutkan dengan proses wet oxidation dan proses delignifikasi dalam larutan alkalin untuk mengisolasi kandungan selulosa dan mereduksi lignin dan hemiselulosa. Hasil dari SCB yang telah dipretreatment, pretreatment SCB (pSCB), mengandung sekitar 82,7% selulosa yang kemudian digunakan untuk proses selanjutnya. pSCB kemudian menjalani proses hidrogenasi hidrolisis untuk mengubah kandungan selulosa menjadi EG (100% konversi) dengan bantuan katalis padat (2%Ni 30%W2C/AC). Proses ini ramah lingkungan karena menggunakan air sebagai pelarut tanpa menambahkan pelarut berbahaya. Selain itu, katalis dapat disintesis dengan cara meng-impregnasi larutan amonium metatungstate dan nikel nitrat hidrat pada karbon aktif. Katalis ini dapat diregenerasi hingga 4 kali dengan cara dicuci menggunakan air. Proses hidrogenasi hidrolisis menghasilkan produk samping dalam fase cair dan gas. Produk samping cair juga dipurifikasi untuk menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi, seperti 1,2-propilen glikol, xilosa, sorbitol, eritritol, dan manitol. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dengan mengoptimalkan produk yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Di sisi lain, proses hidrogenasi hidrolisis juga menghasilkan etana sebagai produk samping dalam fase gas sebanyak 18,8%. Di sini, etana ini dapat diklasifikasikan sebagai bahan bakar yang berasal dari biomassa dan selanjutnya digunakan sebagai sumber energi dalam produksi EG ini. Pemanfaatan etana merupakan salah satu upaya penciptaan net-zero waste and emission industry. Oleh karena itu, proses ini menghasilkan emisi CO2 yang lebih rendah dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Selain itu, emisi CO2 yang rendah ini dapat dimanfaatkan oleh alam dalam proses fotosintesis untuk proses respirasi hasil pertanian, seperti tebu.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | S1 - Teknik Kimia |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN / NIDK Email Thesis advisor Wijaya, Christian Julius NIDN0719079501 UNSPECIFIED Thesis advisor Irawaty, Wenny NIDN0702027301 UNSPECIFIED |
Subjects: | Engineering Engineering > Chemical Engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Chemical Engineering Study Program |
Depositing User: | Erwhyanta Monorizho Denesa |
Date Deposited: | 11 Jul 2023 06:21 |
Last Modified: | 11 Jul 2023 06:21 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/35665 |
Actions (login required)
View Item |