Setiawaty, Natasya Nadia Poetri (2022) Carbon quantum dot dari tanaman anting-anting (Acalypha indica): sintesis, karakterisasi, dan uji aktivitas biologis. Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia)). Faculty of Engineering, Surabaya. (Submitted)
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (1MB) |
|
Text (BAB 1)
BAB I.pdf Download (92kB) |
|
Text (BAB 2)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (509kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (284kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (970kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5)
BAB V.pdf Download (249kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (753kB) | Request a copy |
Abstract
Carbon quantum dot (CQDs) merupakan material nano dengan elemen utamanya adalah karbon. Pada penelitian ini CQD disintesa dari tanaman anting-anting (Acalypha indica) sebagai sumber karbonnya. Acalypha indica merupakan tanaman gulma yang umum ditemukan pada area tropis, dimana sejauh ini pemanfaatannya hanya sebatas sebagai obat tradisional. CQD dari Acalypha indica disintesa melalui proses hidrotermal pada variasi suhu 100-140°C, dan waktu reaksi 5 jam. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa CQDs yang disintesa pada suhu 140°C memberikan sifat biologis yang lebih baik dibandingkan CQDs yang disintesa pada suhu lain; dimana didapatkan bahwa CQDs mampu mampu menangkal radikal dari DPPH dan anion superoksida masing-masing sebesar 85% dan 47,2%. Sedangkan, ekstrak tanpa modifikasi lebih lemah menangkal radikal yang ditunjukkan dengan aktivitas antioksidan lebih rendah, masing-masing sebesar 78% (DPPH) dan 43,1% (anion superoksida). Hasil aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram menunjukkan bahwa CQDs tidak efektif terhadap E. coli; namun, efektif terhadap S. aureus dengan zona hambat sebesar 7 mm, sedangkan ekstraknya hanya 5 mm. Berdasarkan uji cawan hitung, didapatkan bahwa CQDs yang disintesa pada suhu 140°C mampu menghambat bakteri E. coli dan S. aureus masing-masing sebesar 61,11% dan 97,2%. Uji fluoresensi dari CQDs menunjukkan pantulan cahaya fluoresensi berwarna biru. Uji spektrofotometri menunjukkan terjadinya blueshift dari 280 nm ke 271 nm, yang terjadi seiring dengan kenaikan suhu sintesis CQDs. Uji FTIR menunjukkan bahwa CQDs yang disintesa secara hidrotermal ini memiliki gugus fungsi seperti hidroksil (-OH) dan karboksil (-COOH) pada permukaannya.
Item Type: | Monograph (Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia))) |
---|---|
Department: | S1 - Teknik Kimia |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN / NIDK Email Thesis advisor Santoso, Shella Permatasari NIDN0709119004 shella@ukwms.ac.id Thesis advisor Putro, Jindrayani Nyoo NIDN0708059403 jindrayani@ukwms.ac.id |
Subjects: | Engineering Engineering > Chemical Engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Chemical Engineering Study Program |
Depositing User: | Users 10150 not found. |
Date Deposited: | 07 Apr 2022 02:10 |
Last Modified: | 07 Apr 2022 02:10 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/29753 |
Actions (login required)
View Item |