Cahyani, Adventia (2020) Pengaruh konsentrasi Natrium Hidroksida dan suhu pemanasan pada produksi selulosa mikrokristalin dari Eichhornia crassipes. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK (a5).pdf Download (654kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB 1 (a5).pdf Download (127kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB 2 (a5).pdf Restricted to Registered users only Download (461kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
BAB 3 (a5).pdf Restricted to Registered users only Download (314kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
BAB 4 (a5).pdf Restricted to Registered users only Download (663kB) | Request a copy |
|
Preview |
Text (BAB 5)
BAB 5 (a5).pdf Download (258kB) | Preview |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN (a5).pdf Restricted to Registered users only Download (392kB) | Request a copy |
Abstract
Selulosa merupakan biomolekul yang paling banyak ditemukan di alam dan merupakan unsur utama penyusun kerangka tumbuhan. Salah satu tanaman yang mengandung serat selulosa yaitu eceng gondok (Eichornia crassipes) yang merupakan gulma air. Serat eceng gondok memiliki kandungan 60% selulosa, 8% hemiselulosa, dan 17% lignin, selulosa yang tinggi memungkinkan eceng gondok untuk dimanfaatkan sebagai bahan selulosa mikrokristalin. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh serta kondisi optimum konsentrasi NaOH dan suhu pemanasan pada produksi microcrystalline cellulose (MCC) dari eceng gondok. Serbuk eceng gondok dihidrolisis dengan NaOH dengan 4 kondisi meliputi konsentrasi NaOH dan suhu pemanasan yang berbeda (15%;100℃(1), 25%;100℃(2), 15%;80℃(3), 25%;80℃(4)) untuk menghasilkan α-selulosa. Alfa selulosa dihidrolisis secara enzimatik menggunakan enzim selulase Bacillus subtilis strain SF01 untuk menghasilkan MCC. Karakterisasi serbuk MCC eceng gondok dilakukan dengan uji kadar air, uji pH, X-Ray Diffraction (XRD), dan spektrofotometri IR dengan Avicel PH-101 sebagai standar. Uji kadar air yang dihasilkan memenuhi persyaratan ≤5%. Uji pH yang dilakukan juga memenuhi persyaratan yaitu antara 5,0-7,5. Persentase indeks kristalin serbuk eceng gondok dari 4 kondisi yaitu 53,79%(1); 47,98%(2); 55,60%(3); 49,44%(4). Hasil penelitian menunjukkan kemiripan gelombang dengan standar Avicel PH101 pada hasil spektrofotometri IR. Penurunan konsentrasi NaOH dapat meningkatkan indeks kristalinitas dan rendemen. Penurunan suhu pemanasan dapat menurunkan rendemen dan meningkatkan indeks kristalinitas. Pengaruh perlakuan ini dapat dilihat dari persamaan polinomial dari program Design Expert. Kondisi optimum atau solusi dari respon indeks kristalin dan rendemen yang dihasilkan yaitu dengan konsentrasi NaOH 15,06% dan suhu pemanasan sebesar 81,21℃ akan menghasilkan indeks kristalin 55,45% dan rendemen sebesar 9,20%.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | S1 - Farmasi |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN / NIDK Email Thesis advisor Hartanti, Lanny NIDN0724067402 lanny.hartanti@ukwms.ac.id Thesis advisor Hadinugroho, Wuryanto NIDN0724018301 wuryanto.hadinugroho@gmail.com |
Uncontrolled Keywords: | Eceng gondok; mikrokristalin selulosa; selulase; Bacillus subtilis SF01; α-selulosa. |
Subjects: | Pharmacy |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Pharmacy Study Program |
Depositing User: | Adventia Cahyani |
Date Deposited: | 28 Apr 2020 04:49 |
Last Modified: | 28 Apr 2020 04:49 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/20772 |
Actions (login required)
View Item |