Studi penggunaan antibiotika pada pasien hipospadia yang rawat inap di irna bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya

Rosalina, Sheila Ayu (2015) Studi penggunaan antibiotika pada pasien hipospadia yang rawat inap di irna bedah RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (21kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (283kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (59kB)
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[thumbnail of BAB 5] Text (BAB 5)
BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[thumbnail of BAB 6]
Preview
Text (BAB 6)
BAB 6.pdf

Download (18kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (727kB)

Abstract

Hipospadia adalah kelainan kongenital berupa muara uretra yang terletak di sebelah ventral dan sebelah proksimal ujung penis. Pada hipospadia tidak didapatkan prepusium ventral sehingga prepusium dorsal menjadi berlebihan (dorsal hood) dan sering disertai dengan korde (penis angulasi ke ventral). Pravalensi hipospadia secara umum sangat bervariasi dari 0,37 sampai 41/10000 bayi. Pada kehamilan kembar laki-laki lebih sering terjadi hipospadia. Bila ayah menderita hipospadia, maka 8% anak akan menderita hipospadia juga. Kelebihan estrogen dapat juga sebagai pemicu terjadi hipospadia. Terapi yang digunakan yaitu dengan cara dilakukan pembedahan. Tujuan pembedahan adalah agar penis menjadi lurus dengan cara melakukan eksisi korde (orthoplasty), memindahkan muara uretra pada ujung penis (urehtroplasty). Profilaksis bedah merupakan pemberian antibiotika sebelum adanya tanda-tanda dan gejala suatu infeksi. Pemberian antibiotika terapetik dilakukan atas dasar penggunaannya secara empirik atau terarah pada kuman penyebab yang ditemukannya. Penggunaan antibiotika secara empirik adalah pemberian antibiotika pada kasus infeksi yang belum diketahui jenis kumannya. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional, sedangkan berdasarkan pada waktu pengambilan data sampel, penelitian ini termasuk dalam penelitian retrospektif. Berdasarkan analisa data yang dilakukan, penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Dalam penelitian ini, didapatkan 37 pasien yang masuk ke dalam kriteria inklusi. Tipe hipospadia paling banyak ditemukan yaitu Penoscrotal (41%). Antibiotika yang paling sering digunakan yaitu ampicilin-sulbactam (23%), cefixime (14%) dan cefuroxime (14%). Ampicillin-Sulbactam sebanyak 12 pasien (24%), Cefixime sebanyak 7 pasien (14%), Cefuroxime sebanyak 7 pasien (14%), Ceftriaxone sebanyak 7 pasien (14%), Amoxicillin sebanyak 6 pasien (12%), Cefadroxil sebanyak 4 pasien (8%), Cefotaxime sebanyak 3 pasien (6%), erythromycin sebanyak 2 pasien (4%), Gentamycin sebanyak 2 pasien (4%).

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Pharmacy" not defined]
Uncontrolled Keywords: Antibiotika, hipospadia
Subjects: Pharmacy
Divisions: Faculty of Pharmacy > Pharmacy Study Program
Depositing User: Thomas Aryanatan Lena
Date Deposited: 25 Feb 2016 07:41
Last Modified: 25 Feb 2016 07:41
URI: https://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/6179

Actions (login required)

View Item View Item