Natajaya, Andrean and Ongkowidjojo, Felix Natanael (2022) Selulosa magnetik berbasis limbah sabut kelapa sebagai material untuk pengolahan limbah cair. Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia)). Faculty of Engineering, Surabaya. (Submitted)
![]() |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (602kB) |
![]() |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (107kB) |
![]() |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (291kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (459kB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
![]() |
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Download (246kB) |
![]() |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (501kB) | Request a copy |
Abstract
Pada penelitian ini, limbah sabut kelapa akan digunakan sebagai material untuk pembuatan biosorben berbasis selulosa yang memiliki gugus fungsi hidroksil (-OH) dan struktur berpori akan digunakan sebagai penyerap Rhodamin B (RhB) dari limbah cair. Selulosa yang diturunkan dari limbah sabut kelapa akan diaplikasikan dalam bentuk selulosa termodifikasi nanopartikel magnetit (Fe3O4). Nanopartikel Fe3O4 disintesis pada permukaan selulosa melalui ko-presipitasi dua garam besi yaitu feri klorida heksahidrat (FeCl3.6H2O) dan fero klorida (FeCl2.4H2O). Efektivitas penghilangan RhB diharapkan dapat meningkat dengan adanya peran nanopartikel magnetit sebagai katalis dalam reaksi fenton. Pada penelitian ini, selulosa magnetik mampu menyerap RhB yang dibuktikan dengan tingginya kapasitas adsorpsi yang didapatkan. Selulosa magnetik dengan perbandingan rasio massa FeCl2.4H2O/massa FeCl3.6H2O/volume larutan selulosa teroksidasi TEMPO 0,7% (b/v) yaitu 1:4,8:25, menjadi komposisi terbaik dengan kondisi adsorpsi pada suhu 30℃, waktu 3 jam, pH 6, adsorbent loading 0,01% (b/v), dan penambahan H2O2 30% sebanyak 5% (v/v). Selulosa magnetik yang dihasilkan memiliki titik point of zero charge (pHpzc) pada pH = 5,9 dan memiliki 9 buah peak sudut difraksi (2θ) yang terletak sesuai dengan standar pola dari selulosa dan Fe3O4. Kandungan komponen C, Fe dan O sebesar 44,97%, 31,44% dan 23,58% membuktikan bahwa presipitasi magnetit pada selulosa berhasil. Selulosa magnetik pada studi ini mampu menghasilkan kapasitas maksimum RhB yang terserap sebesar 228,09 mg/g. Model kinetika adsorpsi yang sesuai dengan percobaan kinetika adalah pseudo-first order yang menunjukkan mekanisme adsorpsi yang dikontrol secara fisisorpsi. Analisa isoterm dengan persamaan Dubinin-Radushkevinch juga mendukung terjadinya proses fisisorpsi pada penyerapan RhB. Sementara itu, analisa Freundlich menyatakan bahwa struktur selulosa magnetik tidak heterogen. Analisa BET dan peninjauan secara termodinamika menunjukkan bahwa proses adsorpsi berlangsung secara eksotermis dengan nilai entalpi pada lapisan pertama -389,952 kJ/ mol dan lapisan atas sebesar -3,4774 kJ/mol. Pada lapisan pertama, proses adsorpsi terjadi secara spontan, sementara lapisan atas terjadi secara tidak spontan karena adanya energy barrier. Selulosa magnetik menunjukkan performa yang baik dalam mengadsorpsi RhB dengan Qe sebesar 228,09 mg/g dan penggunaan kembali hingga 3 kali proses adsorpsi.
Item Type: | Monograph (Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia))) |
---|---|
Department: | S1 - Teknik Kimia |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN / NIDK Email Thesis advisor Yuliana, Maria NIDN0706078605 mariayuliana@ukwms.ac.id Thesis advisor Santoso, Shella Permatasari NIDN0709119004 shella@ukwms.ac.id |
Subjects: | Engineering Engineering > Chemical Engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Chemical Engineering Study Program |
Depositing User: | Felix Natanael Ongkowidjojo |
Date Deposited: | 27 Jun 2023 05:55 |
Last Modified: | 27 Jun 2023 05:55 |
URI: | https://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/35200 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |