Arianto, Stevanus Findi (2013) Tafsir teknologi Martin Heidegger dalam membangun kesadaran ekologi jaman ini (sebuah kajian filosofis atas pemikiran Heidegger mengenai teknologi dan dampaknya pada ekologi). Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (394kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (249kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (338kB) |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (350kB) |
|
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (363kB) |
|
Preview |
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Download (170kB) | Preview |
Preview |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (293kB) | Preview |
Abstract
Teknologi bukanlah satu hal yang buruk dan dihindari karena teknologi terbukti mampu membantu manusia dan bahkan semakin memperluas cakrawala pengetahuan manusia. Akan tetapi, kehadiran teknologi harus tetap direfleksikan dan dikritisi agar menjadi lebih baik lagi. Akan tetapi tanpa disadari, teknologi terkadang cenderung merusak ekologi misalnya dengan munculnya polusi, global warming dan climate change. Hal ini dikarenakan adanya pemahaman yang tidak tepat mengenai teknologi itu sendiri. Seringkali kita hanya memahami teknologi sebagai hal-hal yang bersifat teknis, padahal makna teknologi jauh lebih dalam dari pada pengertian kita sehari-hari. Heidegger mengajak kita untuk kembali memikirkan makna terdalam dari teknologi agar dapat menghindari dampak negatif teknologi. Heidegger membagi teknologi kedalam dua bagian yakni teknologi kuno dan teknologi modern. Bagi Heidegger teknologi modern jauh lebih berbahaya bagi alam karena sifatnya yang cenderung menantang, eksploitatif dan hanya menganggap alam sebagai suatu persediaan belaka. Sedangkan teknologi kuno cenderung lebih memelihara dan menjaga alam karena teknologi kuno membiarkan alam menjadi dirinya sendiri. Dewasa ini kehidupan manusia sudah dikuasai oleh teknologi modern maka tidak heran apabila ekologi semakin dieksploitasi dan dikalkulasi demi kepentingan manusia. Menanggapi hal tersebut, Heidegger mengajak manusia untuk kembali kepada cara berpikir Yunani kuno di mana alam dan teknologi serta manusia berjalan bersama (togetherness). Artinya, alam, teknologi dan manusia hidup harmonis dan tidak ada suatu tendensi untuk saling menguasai. Ada beberapa hal penting yang menjadi faktor salahnya pemahaman kita terhadap teknologi. Karena pemahaman akan teknologi yang salah maka bahaya yang muncul adalah semakin rusaknya ekologi itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara lain: masih kuatnya mentalitas pencerahan, pandangan yang cenderung teknologis-teknis dan pendidikan yang cenderung berbasis teknologis. Semua faktor itu pada akhirnya akan bermuara pada satu titik yakni kurangnya kesadaran kita akan ekologi itu sendiri. Kesadaran ekologi di Indonesia dewasa ini perlahan-lahan mulai tampak meskipun kualitas dan kuantitasnya masih sangat minim. Hal tersebut dapat kita lihat misalkan dengan diadakannya gerakan-gerakan yang mengusahakan berkembangnya ekologi seperti penanaman seribu pohon, car free day, go green, dan lain-lain. Sayangnya gerakan-gerakan positif semacam itu masih dilakukan dalam skala kecil dan sporadis. Akan menjadi lebih baik apabila gerakan semacam itu menjadi agenda nasional. Perkembangan teknologi semakin pesat, apabila gerakan-gerakan sadar lingkungan tidak dilakukan dalam skala besar maka sia-sia dan sama sekali tidak sebanding. Beberapa hal mendasar yang harus diusahakan adalah menanamkan pemahaman akan teknologi dan ekologi yang benar dalam dunia pendidikan. Pendidikan kita cenderung mengedepankan ilmu-ilmu saintifik dari pada ilmu humaniora. Akibatnya parameter perkembangan bangsa ditentukan pula oleh seberapa banyak dan seberapa canggihnya penemuan yang dihasilkan. Penelitian juga tetap bisa dilakukan akan tetapi dengan tetap memperhatikan dan meminimalkan kerusakan ekologi misalnya dengan penemuan kendaraan ramah lingkungan, biogas, dan lain-lain. Selain itu, etika lingkungan hidup bagaimanapun juga harus tetap dikembangkan mengingat semakin mendesaknya kebutuhan akan hal ini. Dengan adanya etika lingkungan hidup yang memadahi dan kontekstual maka akan sangat membantu pemeliharaan ekologi itu sendiri
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Philosophy" not defined] |
Uncontrolled Keywords: | Teknologi, Ekologi, Heidegger, Dampak, Pendidikan |
Subjects: | General > B Philosophy (General) |
Divisions: | Faculty of Philosophy > Philosophy Science Study Program |
Depositing User: | Vincentius Widya Iswara |
Date Deposited: | 24 Nov 2014 06:29 |
Last Modified: | 24 Nov 2014 06:29 |
URI: | https://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/343 |
Actions (login required)
View Item |