Silvi, . (1998) Pemanfaatan tepung tempe dalam bahan makanan campuran : kajian dari cara blanching dan proporsi bipang beras. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University.
Preview |
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf Download (203kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
Bab 1.pdf Download (54kB) | Preview |
![]() |
Text (BAB 2)
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (329kB) |
![]() |
Text (BAB 3)
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (10kB) |
![]() |
Text (BAB 4)
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (141kB) |
![]() |
Text (BAB 5)
Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (604kB) |
Preview |
Text (BAB 6)
Bab 6.pdf Download (84kB) | Preview |
Preview |
Text (LAMPIRAN)
Lampiran.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Di negara berkembang seperti halnya Indonesia, masalah gizi merupakan salah satu masalah yang utama. Salah satu masalah gizi yang terpenting adalah Kurang KalorI Protein (KKP) yang banyak terjadi pada bayi, anak-anak maupun orang dewasa. Kebutuhan akan jenis makanan yang memiliki gizi yang seimbang tetapi dalam jangkauan daya beli masyarakat telah sangat penting. Salah satunya adalah pendayagunaan tempe sebagai bahan utama penyusunan formula bahan makanan campuran yang berguna bagi masyarakat. Formula bahan makanan Campuran dengan menggunakan tempe ini memiliki banyak kelebihan, antara lain adalah mampu mencegah diare pada anak pada masa tumbuh kembang dan mempunyai efek meningkatkan hemoglobin pada penderita anemi. Formula Bahan Makanan Campuran dengan menggunakan tempe tersusun atas tepung tempe dan tepung bipang beras serta bahan campuran lainnya (kacang hijau, skim, garam dan gula) untuk mendapatkan nilai gizi yang memadai dan memenuhi syarat sebagai bahan makanan campuran yang dianjurkan. Tempe merupakan hasil fermentasi yang mempunyai nilai gizi dan sifat-sifat yang lebih menguntungkan daripada kedelai karena terjadinya perubahan-perubahan selama proses fermentasi. Beras yang digunakan dalam bentuk tepung bipang selain bertujuan untuk melengkapi nilai gizi juga untuk membantu mendapatkan tekstur yang baik pada saat makanan formula tempe ini disiapkan untuk disajikan. Proses pembuatan makanan bayi meliputi : pembuatan tepung tempe, pembuatan tepung bipang beras dan pembuatan tepung kacang hijau. Ketiga hasil tepung tersebut dicampur dengan penambahan skim, gula dan garam. Perbandingan proporsi tepung tempe dan tepung bipang tersebut adalah: 60:0; 40:20 dan 20:40. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang menggunakan dua faktor dan masing-masing faktor dilakukan ulangan sebanyak tiga kali. Pengujian kualitas dilakukan secara objektif terhadap produk akhir (bahan makanan campuran). Pengujian kualitas dilakukan adalah pengukuran kadar air, total protein dengan cara Kjeldahl, PER (Protein Effisiency Ratio), viskositas, warna (Lovibond), densitas kamba, kadar abu, serat kasar dan daya serap air. Sedangkan uji subjektif dilakukan dengan menggunakan Hedonic Scale Scoring yang meliputi rasa, warna, bau dan tekstur. Pemilihan perlakuan terbaik dilakukan perhitungan berdasarkan persentase bobot yang diberikan dengan mempertimbangkan kepentingan parameter dalam menentukan kualitas produk. Proporsi tepung tempe - tepung bipang 40:20 dengan cara blanching uap panas adalah yang terbaik dari enam kombinasi perlakuan tersebut.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Agricultural Technology" not defined] |
Subjects: | Agriculture and Food Technology |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Food Technology Study Program |
Depositing User: | Users 12 not found. |
Date Deposited: | 03 Jun 2015 00:31 |
Last Modified: | 03 Jun 2015 00:32 |
URI: | https://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/2301 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |