Golor, Maria Melania and Rosma, Dessy (2019) Utilization of green crosslinker as a substitute for epichlorohydrin in the preparation of celllulose hydrogel. Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia)). Faculty of Engineering, Surabaya. (Submitted)
Preview |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (404kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (65kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (278kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (247kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (589kB) | Request a copy |
|
Preview |
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Download (169kB) | Preview |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (331kB) | Request a copy |
Abstract
Hidrojel selulosa merupakan material yang memiliki banyak aplikasi di berbagai bidang, seperti biomedis, pengolahan air, makanan, dan farmasi. Epiklorohidrin merupakan agen pentaut silang yang paling umum digunakan dalam pembuatan hidrojel selulosa, akan tetapi agen ini memiliki sifat karsinogenik. Dalam penelitian ini, epiklorohidrin disubstitusi dengan agen pentaut silang (crosslinker) yang lebih “hijau” yaitu asam sitrat. Hidrojel berbasis selulosa disintesis dari selulosa ampas tebu dan carboxymethyl cellulose(CMC) yang direaksikan dengan asam sitrat (AS) sebagai crosslinkerdi dalam pelarut NaOH/Urea/Air (7/12/81 %b). Rasio antara selulosa/CMC/ASyang dapat menghasilkan hidrojel denganketahanan mekanik yang terbaik ditentukan. Hasilyang diperolehmenunjukan bahwa semakin tinggi kadar selulosa/CMC/ASmaka hidrojel yang terbentuk memiliki ketahan mekanik yang lebih baik. Didapatkan perbandingan selulosa/CMC/AS(6/2/40 %b) memberikan ketahanan mekanik hidrojel yang paling baik yang ditandai dengan jarak kedalaman penetrasi 11,6mm,berdasarkan pembacaan penetrometer. Karakterisasi morfologi, gugus fungsional, dan pola kristalinitas dari hidrojel ditentukan dengan menggunakan analisis scanning electron microscopy (SEM), fourier transform infrared (FTIR) spectroscopy, dan x-ray diffraction, secara berturut-turut.Selanjutnya, hidrojel yang dihasilkan diuji potensinya untuk diaplikasikan dalam pengolahanair. Hidrojel dicoba sebagai agen adsorpsi untuk metilen biru (MB). Adsorpsi MB pada hidrojel ini mengikuti model kinetika orde pertama semu sedangkan isoterm adsorpsinya mengikuti model Freundlich;yang menjelaskan bahwa adsorpsi terjadi pada permukaan absorben yang heterogen. Pada isoterm adsorpsi, Qe mengalami kenaikan seiring peningkatan suhu. Didapatkan bahwa pada suhu 70°C kapasitas adsorpsi mencapai maksimum yaitu sebesar 27,38 mgMB/ghidrojel
Item Type: | Monograph (Working Paper (Laporan Penelitian Laboratorium (FT-Kimia))) |
---|---|
Department: | S1 - Teknik Kimia |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN / NIDK Email Thesis advisor Santoso, Shella Permatasari NIDN0709119004 shella@ukwms.ac.id Thesis advisor Yuliana, Maria NIDN0706078605 mariayuliana@ukwms.ac.id |
Subjects: | Engineering Engineering > Chemical Engineering |
Divisions: | Faculty of Engineering > Chemical Engineering Study Program |
Depositing User: | Users 8570 not found. |
Date Deposited: | 30 Jul 2020 13:56 |
Last Modified: | 30 Jul 2020 13:56 |
URI: | https://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/22435 |
Actions (login required)
View Item |