Wiguna, Vincentius Agsuko (2020) Etika keutamaan menurut Alasdair MacIntyre dalam buku after virtue. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.
Preview |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (849kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (266kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (286kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (427kB) | Request a copy |
|
Preview |
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Download (446kB) | Preview |
Abstract
Etika keutamaan adalah salah satu dari tradisi pemikiran filsafat moral. Keutamaan telah dipikirkan semenjak zaman Yunani kuno hingga Abad Pertengahan. Lalu, keutamaan termasuk bahasan teori etika yang tertua atau klasik. Akan tetapi, etika keutamaan mulai ditinggalkan di zaman modern dan beralih ke teori etika yang lainnya, misalnya etika kewajiban, utilitarian, dan sebagainya. Jika demikian, orientasi manusia yang baik pun mulai ditinggalkan. Fokus pertanyaan “mau menjadi manusia macam apakah aku ini?” berubah menjadi “apa yang harus aku lakukan?” Padahal, keutamaan adalah disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral. Alasdair MacIntyre, seorang filsuf Skotlandia, berusaha meninjau kembali sejarah etika. Salah satu hal yang dilakukannya adalah mengkritik etika modern, misalnya proyek Pencerahan. Atas kritik tersebut, MacIntyre mengusulkan untuk menghidupkan kembali etika keutamaan. Hal ini tidak terlepas dari etika sebagai penunjuk jalan kepada tujuan manusia yang berfokus pada keutamaan. Melalui keutamaan, manusia mampu mencapai apa yang baik bagi dirinya. Atas dasar latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengetahui dan memahami etika keutamaan menurut Alasdair MacIntyre dalam buku After Virtue. Adapun tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat kelulusan Strata Satu (S1) di Fakultas Filsafat Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, dan mengetahui serta memahami etika keutamaan menurut Alasdair MacIntyre dalam buku After Virtue. Jenis data yang digunakan dalam mengerjakan skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Cara memperoleh data penelitian ialah dengan studi pustaka, yakni tulisan Alasdair MacIntyre yang berjudul After Virtue sebagai sumber primer dan ditunjang oleh referensi sekunder lainnya. Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode interpretasi yang bermanfaat untuk mengenal dan memahami pemikiran Alasdair MacIntyre tentang etika keutamaan dalam buku After Virtue. Atas dasar hasil penelitian, penulis menemukan bahwa MacIntyre menghidupkan kembali etika keutamaan di zaman ini. Pertama-tama, ia menyediakan sebuah kritikan terhadap etika modern yang dimulai dengan pengajuan permasalahan moral yang tidak dapat terselesaikan, misalnya aborsi, eutanasia, perang, dan sebagainya. Kemudian, ia mengemukakan tentang mengapa proyek Pencerahan mesti gagal. Dalam hal ini, proyek Pencerahan dianggap telah menolak unsur teleologis dalam pendasaran rasional atas moralitas dan bersifat individualis. Kegagalan proyek Pencerahan menunjukkan bahwa etika membutuhkan unsur teleologis. Di sini, MacIntyre pun menaruh minat dan menggunakan pemikiran Aristoteles untuk mengembalikan unsur teleologis. Dalam buku After Virtue, MacIntyre mengadakan semacam penyelidikan terhadap gagasan keutamaan yang dimulai dari Masyarakat Heroik, Orang-Orang Athena, dan Aristoteles. Catatan-catatan tersebut memberikan beberapa pengertian tentang gagasan keutamaan. Dalam catatan Aristoteles tentang keutamaan, MacIntyre menyampaikan keberatannya atas teleologi biologi metafisik, gagasan keutamaan dan gagasan tentang polis, dan kesatuan individu dan polis. Atas dasar keberatannya itu, Alasdair MacIntyre berusaha merumuskan dan menjelaskan keutamaan melalui tiga elemen, yakni kegiatan bermakna, kesatuan naratif kehidupan manusia, dan tradisi moral. Maka dari itu, pemikiran Alasdair MacIntyre tentang etika keutamaan dalam buku After Virtue dapat dilihat melalui peninjauan ulang sejarah etika dan mengkritik etika modern. Lalu, Ia mengadakan refleksi kritis atas keutamaan Aristoteles dengan memperdalam definisi keutamaan melalui tiga elemen.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | S1 - Filsafat |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN / NIDK Email Thesis advisor Ryadi, Agustinus NIDN0708086401 ryadi@ukwms.ac.id |
Uncontrolled Keywords: | Etika keutamaan, keutamaan, proyek pencerahan, teleologi, kegiatan bermakna, kesatuan naratif kehidupan manusia, tradisi moral. |
Subjects: | Philosophy |
Divisions: | Faculty of Philosophy > Philosophy Science Study Program |
Depositing User: | Users 8342 not found. |
Date Deposited: | 02 Jul 2020 08:25 |
Last Modified: | 02 Jul 2020 08:25 |
URI: | https://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/21942 |
Actions (login required)
View Item |