Konsep “AKU” menurut Gabriel Marcel

Ghawa, Yuventius Devi (2014) Konsep “AKU” menurut Gabriel Marcel. Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf

Download (338kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
bab1.pdf

Download (177kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (235kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (403kB)
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (278kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA]
Preview
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftra Pustaka.pdf

Download (63kB) | Preview

Abstract

Perjumpaan manusia modern sebagai “aku” dengan sesamanya dipengaruhi oleh berbagai motif dalam kebersamaan atau persekutuan, seperti “aku” yang fungsional, “aku” yang pragmatis, dan “aku” yang materialis. Faktor yang penulis temukan adalah bahwa “aku” di antara manusia modern terlalu nyaman dengan kehidupannya sendiri dan cenderung sebagai pribadi yang individualistis, dengan mengutamakan ke-“aku”-annya. Mengapa manusia modern terlalu nyaman dengan kehidupannya sendiri, sehingga muncul ketidaksadaran terhadap eksistensi dan kehadiran subjek lain di sekitarnya? Hal ini disebabkan oleh Ego atau “aku” yang terisolasi atau tertutup. “Aku” sebagai subjek mempunyai kesadaran terhadap kenyataan di sekitarku. Dari kesadaran inilah “aku” mempunyai peran utama dalam situasi eksistensial, kehadiran, dan relasi yang bermakna bagi diriku dan subjek lain. Yang digagas oleh Gabriel Marcel dalam karyanya The Mystery of Being atau Misteri Eksistensi: Menyelami Makna Keberadaan merupakan pemikiran filosofis sekaligus refleksi filosofis yang berlatar belakang situasi eksistensial manusia modern terhadap pengaruh teknologi dan tragedi Perang Dunia II. Dalam tragedi tersebut eksistensi manusia dijadikan objek atas kekuasaan dan disamakan dengan sebuah objek. Dari latar belakang inilah, Gabriel Marcel memaknai suatu eksistensi, kehadiran, dan relasi bagi manusia modern. Menurut Gabriel Marcel makna hidup konkrit manusia modern terdiri dari tiga hal: Pertama, “aku” yang eksistensial (Eksistensi seseorang dalam korelasinya dengan eksistensi di sekitarnya). Kedua, “aku” yang hadir (Hadir yang dimaksud adalah “aku” yang sadar, terlibat, dan berdialog bersama dengan subjek lain). Ketiga, “aku” yang berelasi (“Aku” hadir dan berjumpa dengan subjek lain sebagai pribadi yang terlibat dan berdialog. Kehadiranku yang berelasi atas dasar kesetiaan, harapan, dan cinta). Perjumpaan yang sadar dan berdialog menekankan adanya relasi “aku”-“engkau”, sehingga membentuk makna “kita”. x Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah sebagai upaya untuk mengetahui dan menyadarkan manusia modern sebagai "aku" yang tidak hanya hadir dan menutup diri atau terisolasi, melainkan "aku" yang bermakna bagi diriku dan sesama. Artinya, “aku” melibatkan seluruh eksistensiku. Selain itu, “aku” mampu membuka diri dan berdialog dengan situasi konkrit. Artinya, “aku” berada dan bermakna oleh kehadiran dan relasiku dengan subjek lain. Kesimpulan dari skripsi ini berawal dari jawaban penulis atas pertanyaan apakah “aku. “Aku” adalah eksistensial atau “ada”. “Ada-ku” ialah keseluruhan dari “aku” yang bertubuh, berkesadaran, dan berperasaan untuk memahami sebuah kenyataan yang hadir di sekitarku. Kehadiran menurut Gabriel Marcel ingin menegaskan bahwa eksistensiku sudah ada sejak “aku” hadir di dunia ini. Hadir saat “aku” terlahir di dunia. Oleh karena kesadaranku belum sempurna, maka kesadaran eksistensiku baru terjadi setelah “aku” mengalami dan mendalami hidupku melalui perjumpaan dengan sesamaku. Dari perjumpaan inilah “aku” dituntut untuk terbuka dan bersedia menerima kehadiran subjek lain dalam sebuah relasi “aku”-“engkau”. Gabriel Marcel merumuskan kehadiran dari “aku” yang terbuka dan terlibat dengan “engkau”, karena “aku” sebagai pribadi mampu berelasi dan berdialog dengan “engkau”. Relasi “aku”-“engkau” atas dasar cinta dan kesetiaan membentuk suatu relasi yang bermakna. Di dalam relasi yang bermakna itulah, ada unsur kebersamaan antara “aku”-“engkau” yang membentuk “kita”.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: ["eprint_fieldopt_department_FAculty of Philosophy" not defined]
Uncontrolled Keywords: Manusia, subjek, pribadi, kesadaran, makna, konkrit, partisipasi, “ada”, “aku”-“engkau”, eksistensi, kehadiran, relasi, kebersamaan, persekutuan, misteri.
Subjects: General > B Philosophy (General)
Divisions: Faculty of Philosophy > Philosophy Science Study Program
Depositing User: Vincentius Widya Iswara
Date Deposited: 08 Sep 2014 06:25
Last Modified: 21 Nov 2014 05:54
URI: https://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/21

Actions (login required)

View Item View Item