Perbedaan jenis pelarut terhadap kemampuan ekstrak daun beluntas (Pluchea indica Less.) dalam menghambat oksidasi gula dengan metode DNS (asam 3,5-dinitrosalisilat).

Wongso, Ribka Stefanie (2010) Perbedaan jenis pelarut terhadap kemampuan ekstrak daun beluntas (Pluchea indica Less.) dalam menghambat oksidasi gula dengan metode DNS (asam 3,5-dinitrosalisilat). Undergraduate thesis, Widya Mandala Catholic University Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (823kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB I.pdf

Download (113kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (442kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (45kB)
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (183kB)
[thumbnail of BAB 5]
Preview
Text (BAB 5)
BAB V.pdf

Download (164kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Beluntas (Pluchea indica Less.) telah dikenal masyarakat Indonesia sebagai lalapan dan obat tradisional. Senyawa fitokimia dalam daun beluntas memiliki aktivitas antioksidan dan dapat diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut yang berbeda tingkat kepolarannya. Tingkat kepolaran pelarut mempengaruhi jenis dan kadar senyawa yang dapat larut (like dissolved like). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbedaan jenis pelarut dan menentukan jenis pelarut yang tepat digunakan untuk mengetahui kemampuan menghambat oksidasi gula dengan metode DNS. Jenis pelarut yang digunakan untuk ekstraksi adalah air, metanol, etanol, etil asetat, dan heksana dengan lima kali pengulangan untuk setiap perlakuan. Parameter yang dilakukan yaitu kemampuan menghambat oksidasi gula dengan metode DNS. Parameter tersebut didukung dengan pengujian kadar air tepung daun beluntas, rendemen, screening fitokimia, total fenol, dan total flavonoid. Ekstrak etil asetat paling tinggi kemampuannya dalam menghambat oksidasi gula dengan metode DNS, yaitu sebesar 57,75 ± 2,61% dengan total fenol sebesar 17,9180 ± 1,6283 mg GAE/g tepung daun beluntas basis basah atau 55,6028 ± 4,5661 mg GAE/g ekstrak, total flavonoid sebesar 25,8352 ± 1,8308 mg CE/g tepung daun beluntas basis basah atau 80,2173 ± 5,6857 mg CE/g ekstrak, dan kandungan senyawa fitokimia pada ekstrak etil asetat meliputi alkaloid, fenolik, flavonoid, sterol, saponin, dan kardiak glikosida.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Agricultural Technology" not defined]
Uncontrolled Keywords: jenis pelarut, ekstrak beluntas, kemampuan menghambat oksidasi gula
Subjects: Agriculture and Food Technology
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Food Technology Study Program
Depositing User: Thomas Aryanatan Lena
Date Deposited: 17 Jan 2017 07:34
Last Modified: 17 Jan 2017 07:34
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/9475

Actions (login required)

View Item View Item