Analisis framing pemberitaan pengumuman Kabinet Kerja Jokowi-JK edisi 27 Oktober 2014 pada headline di enam surat kabar harian

Fernandez, Dominikus Wimpie (2016) Analisis framing pemberitaan pengumuman Kabinet Kerja Jokowi-JK edisi 27 Oktober 2014 pada headline di enam surat kabar harian. Undergraduate thesis, University Catholic Widya Mandala Surabaya.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (670kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (206kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (485kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (195kB)
[thumbnail of BAB 4] Text (BAB 4)
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[thumbnail of BAB 5]
Preview
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf

Download (307kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Peristiwa pengumuman Kabinet Kerja diawali ketika Jokowi-JK mulai memilih dan menyusun nama-nama menteri baik dari kalangan parpol maupun professional yang akan bekerja membantu pemerintah. Di sela-sela pemilihan nama menteri muncul dua koalisi besar yaitu Koalisi Merah Putih (KMP) yang dimotori Prabowo dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang digawangi Jokowi. Munculnya koalisi dikarenakan kubu Prabowo yang kalah dalam pilpres tidak dapat menguasai pemerintahan namun menguasai parlemen, sebaliknya Jokowi yang telah memenangkan pilpres tidak menguasai parlemen. Situasi ini yang membuat Jokowi harus berkoalisi dengan partai lain. Lahirnya koalisi mencium indikasi adanya bagi-bagi kekuasaan yang dilakukan Jokowi. Fenomena bagi-bagi kekuasaan inilah yang membuat pengumuman Kabinet Kerja menarik untuk ditunggu baik media dan masyarakat. Dalam penelitian ini peristiwa pengumuman Kabinet Kerja akan dilihat pada enam SKH yaitu Jawa Pos, Tempo, Kompas, Sindo, Kedaulatan Rakyat dan Republika dengan menggunakan metode framing milik Pan dan Kosicki. Alasan peneliti memilih enam SKH karena masing-masing SKH memiliki keberagaman ketika membingkai peristiwa pengumuman Kabinet Kerja. Hasil penelitian mengenai pengumuman Kabinet Kerja Jokowi-JK pada akhirnya menunjukkan bagaimana keenam SKH memiliki frame atau pola yang berbeda-beda. Frame yang dibuat keenam SKH tidak semata-mata tercipta dengan sendirinya, melainkan peran media untuk mengkonstruksi peristiwa pengumuman Kabinet Kerja sesuai dengan perspektif dan ideologi masing-masing SKH. Masing-masing pola SKH digambarkan dalam bentuk ilustrasi berdasarkan keberpihakan dan ideologi dari keenam SKH yang mana SKH Kompas dengan ideologi Humanisme Transendental mendukung pengumuman Kabinet Kerja. SKH Republika dengan ideologi religius (Islam) turut pula mendukung pengumuman Kabinet Kerja, begitu juga SKH Sindo dengan ideologi politik bersikap mendukung terhadap pengumuman Kabinet Kerja karena ada campur tangan ideologi dari pemilik media. Selanjutnya, SKH Kedaulatan Rakyat dengan ideologi politik budaya tidak mendukung pengumuman Kabinet Kerja karena ideologi pemilik media dikalahkan oleh ideologi media, SKH Jawa Pos dengan ideologi oplah turut kontra terhadap pengumuman Kabinet Kerja dan terakhir SKH Tempo dengan ideologi independennya juga tidak mendukung pengumuman Kabinet Kerja.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Communication Science" not defined]
Uncontrolled Keywords: Pengumuman Kabinet Kerja, Framing Zhondhang Pan dan Kosicki, Ideologi media
Subjects: Communication Science
Divisions: Faculty of Communication Science > Communication Science Study Program
Depositing User: Dominikus Wimpie Fernandez
Date Deposited: 11 Aug 2016 05:38
Last Modified: 11 Aug 2016 05:38
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/7539

Actions (login required)

View Item View Item