Tingkat asfiksia neonatorum berdasarkan lamanya ketuban pecah dini pada persalinan aterm

Sari, Andini Kartika, Sincihu, Yudhiakuari and Ruddy, B. Triagung (2018) Tingkat asfiksia neonatorum berdasarkan lamanya ketuban pecah dini pada persalinan aterm. Tingkat asfiksia neonatorum berdasarkan lamanya ketuban pecah dini pada persalinan aterm, 7 (1). pp. 84-92. ISSN p-ISSN: 1978-2071 e-ISSN 2580-5967

[thumbnail of Tingkat asfiksia neonatorum berdasarkan lamanya ketuban pecah dini pada persalinan aterm] Text (Tingkat asfiksia neonatorum berdasarkan lamanya ketuban pecah dini pada persalinan aterm)
6-Tingkat_asfiksia_neonatorum_.pdf

Download (2MB)
[thumbnail of Tingkat asfiksia neonatorum berdasarkan lamanya ketuban pecah dini pada persalinan aterm] Text (Tingkat asfiksia neonatorum berdasarkan lamanya ketuban pecah dini pada persalinan aterm)
6-Tingkat_asfiksia_neonatorum_Hasil Cek Similarity.pdf

Download (4MB)

Abstract

Angka kematian neonatus merupakan salah satu indikator untuk menilai kesehatan di masyarakat. Berdasarkan WHO, penyebab utama kematian neonatus diantaranya adalah prematuritas, asfiksia neonatorum dan sepsis neonatorum. Faktor penyebab terjadinya asfiksia neonatorum salah satunya KPD. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah lamanya KPD pada persalinan aterm berhubungan terhadap tingkat asfiksia bayi baru lahir. Penelitian ini bersifat observasional analitik menggunakan data sekunder dengan pendekatan retrospektif, rancangan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Data diambil selama 18 bulan yaitu periode 1 Januari 2016 hingga 30 Juni 2017.Populasi pada penelitian ini adalah 1594 ibu yang melahirkan dan 1619 bayi yang dilahirkan. Data ibu bersalin dengan riwayat KPD terdapat sebanyak 168 dan 80 ibu dan bayinya yang memenuhi kriteria. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman’s rho. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan antara lamanya KPD dengan tingkat asfiksia nonatorum, dengan nilai signifikansi p = 0,029 (p < 0,050) dan nilai koefisien korelasi (C) - 0,244 yang termasuk koefisien korelasi rendah hubungan terbalik. Interpretasi hubungan terbalik menunjukkan bahwa semakin meningkat lama KPD maka nilai APGAR semakin menurun atau tingkat asfiksia semakin berat.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: Asfiksia neonatorum, Aterm, Ketuban Pecah Dini
Subjects: Medicine
Divisions: Journal Publication
Depositing User: F.X. Hadi
Date Deposited: 15 Feb 2024 09:50
Last Modified: 15 Feb 2024 09:50
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/39122

Actions (login required)

View Item View Item