Pemanfaatan Kulit Buah Matoa Sebagai Kertas Serat Campuran Melalui Proses Pretreatment dengan Bantuan Gelombang Mikro dan Ultrasonik

Kurniawan, Hendry, Garchia, Calvin Hardi, Ayucitra *), Aning and Antaresti, Antaresti (2017) Pemanfaatan Kulit Buah Matoa Sebagai Kertas Serat Campuran Melalui Proses Pretreatment dengan Bantuan Gelombang Mikro dan Ultrasonik. Pemanfaatan Kulit Buah Matoa Sebagai Kertas Serat Campuran Melalui Proses Pretreatment dengan Bantuan Gelombang Mikro dan Ultrasonik, 16 (1). pp. 1-10. ISSN 1412-7350

[thumbnail of Pemanfaatan Kulit Buah Matoa Sebagai Kertas Serat Campuran Melalui Proses Pretreatment dengan Bantuan Gelombang Mikro dan Ultrasonik] Text (Pemanfaatan Kulit Buah Matoa Sebagai Kertas Serat Campuran Melalui Proses Pretreatment dengan Bantuan Gelombang Mikro dan Ultrasonik)
44-Pemanfaatan_kulit_buah_matoa_sebagai_.pdf

Download (400kB)
[thumbnail of Pemanfaatan Kulit Buah Matoa Sebagai Kertas Serat Campuran Melalui Proses Pretreatment dengan Bantuan Gelombang Mikro dan Ultrasonik] Text (Pemanfaatan Kulit Buah Matoa Sebagai Kertas Serat Campuran Melalui Proses Pretreatment dengan Bantuan Gelombang Mikro dan Ultrasonik)
39-Pemanfaatan_kulit_buah_matoa_sebagai_hasil_cek_similarity_.pdf

Download (2MB)

Abstract

Kulit buah matoa memiliki potensi untuk menggantikan kayu sebagai bahan baku utama pembuatan kertas. Kulit buah matoa mengandung selulosa sehingga dapat diolah menjadi kertas. Dalam penelitian ini, proses pembuatan kertas dari kulit buah matoa melalui beberapa tahapan yaitu pemasakan, pencucian, pencampuran antara pulp kulit matoa dengan pulp kertas koran bekas, dan pencetakan kertas. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari pengaruh metode pretreatment (dengan bantuan gelombang mikro dan ultrasonik), rasio volume asam asetat dengan massa kulit matoa, serta waktu paparan gelombang terhadap perolehan α-selulosa dari kulit matoa. Penelitian ini juga mempelajari pengaruh rasio pulp kulit matoa dan pulp koran bekas serta metode pretreatment terhadap karakteristik kertas serat campuran yang dihasilkan seperti daya tembus (bursting strength), kekuatan tarik (tear strength), gramatur (grammage), fleksibilitas/kekakuan (stiffness), dan ketebalan (thickness). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pretreatment dengan gelombang mikro dan gelombang ultrasonik dapat meningkatkan perolehan kadar α-selulosa kulit buah matoa dalam kisaran variabel yang dipelajari. Rasio antara kulit buah matoa dan asam asetat 1:15 dan total waktu paparan 10 menit merupakan kondisi terbaik karena mampu memberikan kadar α-selulosa tertinggi yaitu 77,16% untuk gelombang mikro dan 74,86% untuk gelombang ultrasonik. Kertas serat campuran dari pulp kulit matoa hasil pretreatment dengan gelombang mikro memiliki karakteristik yang lebih baik dibandingkan kertas serat campuran dari pulp hasil pretreatment dengan gelombang ultrasonik. Kertas tersebut memiliki karakteristik daya tembus sebesar 1,55 kPa/cm2, kekuatan tarik sebesar 706,5 mN, gramatur sebesar 390,95 g/m2, fleksibilitas sebesar 85 g/cm, dan ketebalan sebesar 1679,5 mikron. Berdasarkan nilai tiga parameter utama kertas (grammage, tear strength, dan stiffness), pretreatment dengan gelombang mikro dengan rasio pulp kulit buah matoa dan pulp kertas koran 1:1 dapat menghasilkan tipe kertas karton dupleks sesuai SNI 0123:2008.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: kulit matoa, microwave, ultrasound, kertas serat campuran
Subjects: Engineering > Chemical Engineering
Divisions: Journal Publication
Depositing User: F.X. Hadi
Date Deposited: 24 Nov 2023 07:09
Last Modified: 24 Jan 2024 03:56
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/37431

Actions (login required)

View Item View Item