Alifya, Annisa (2023) Uji aktivitas antibakteri ekstrak biji kelor (Moringa oleifera) pada bakteri Cutibacterium acnes. Undergraduate thesis, Widya Mandala Surabaya Catholic University.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Restricted to Registered users only Download (161kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (86kB) |
|
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (271kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (142kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (317kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5)
BAB 5.pdf Download (131kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (81kB) | Request a copy |
Abstract
Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit manusia yang paling umum. Jerawat menduduki peringkat ke 8 dari 10 terbesar permasalah penyakit kulit. Akne atau disebut dengan jerawat sendiri didefinisikan sebagai kondisi inflamasi dermatosis pada unit polisebaseus yang disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya disebabkan oleh bakteri Cutibacterium acnes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak biji kelor (Moringa oleifera) pada bakteri Cutibacterium acnes. Ekstraksi biji kelor (Moringa oleifera) menggunakan pelarut etanol 96% perbandingan 1:10. Kandungan golongan senyawa yang terdapat pada ekstrak etanol biji kelor (Moringa oleifera) adalah alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid. Metode yang digunakan untuk pengujian aktivitas antibakteri adalah difusi sumuran dengan konsentrasi ekstrak biji kelor (Moringa oleifera) 10%, 20% dan 30% sebagai larutan uji, antibiotik klindamisin sebagai kontrol positif dan DMSO 2% sebagai kontrol negatif. Zona bening yang terbentuk kemudian diamati dan dihitung sebagai daerah hambatan pertumbuhan (DHP). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa ekstrak biji kelor (Moringa oleifera) konsentrasi 10%, 20% dan 30% tidak memiliki daerah hambatan pertumbuhan bakteri (DHP). Untuk mengetahui senyawa yang memiliki sifat antibakteri digunakan metode KLT Bioautografi dan pada hasil bioautografi golongan senyawa yang memberikan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Cutibacterium acnes adalah alkaloid, dan steroid memiliki potensi aktivitas antibakteri terhadap bakteri Cutibacterium acnes yang ditunjukan dengan noda jernih dengan nilai Rf 0,14.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | S1 - Farmasi |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN / NIDK Email Thesis advisor Vernanda, Renna Yulia NIDN0705078804 UNSPECIFIED Thesis advisor Wijaya, Sumi NIDN0723117801 UNSPECIFIED |
Uncontrolled Keywords: | biji kelor, antibakteri, cutibacterium acnes, jerawat, bioautografi |
Subjects: | Pharmacy |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Pharmacy Study Program |
Depositing User: | Annisa Alifya |
Date Deposited: | 20 Jul 2023 06:43 |
Last Modified: | 20 Jul 2023 06:43 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/35749 |
Actions (login required)
View Item |