Muliono, Ari Christy, lchwani, Jusri and Widajanti, Novira (2016) Hubungan antara kadar testosteron total serum dengan derajat frailty pada laki-laki usia lanjut. Hubungan antara kadar testosteron total serum dengan derajat frailty pada lakl-laki usia lanjut, 3 (1). pp. 1-7. ISSN 2407 - 2486, Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi
Text (Hubungan antara kadar testosteron total serum dengan derajat frailty pada lakl-laki usialanjut)
Hubungan_antara_kadar_.pdf Download (9MB) |
|
Text (Hubungan antara kadar testosteron total serum dengan derajat frailty pada lakl-laki usialanjut_peer_review_)
1-R1&2-Hubungan_antara_kadar_testosteron_.pdf Download (1MB) |
|
Text (Hubungan antara kadar testosteron total serum dengan derajat frailty pada lakl-laki usialanjut)
Hubungan_antara_kadar_Hasil Cek Turnitin.pdf Download (3MB) |
Abstract
Perubahan komposisi tubuh pada usia lanjut mempunyai peranan kunci dalam tedadinya frailty. Testosteron adalah hormon yang mengatur komposisi tubuh akan mengalami penurunan seiring dengan bertambahnya usia. Belum ada data tentang kadar tesrosteron dan derajat frailty pada laki-Jaki usia lanjut di Indonesia tsrutama pada komunitas Legiun Veteran Republik Indonesia. Tu}uan Penelltlan : menentukan hubungan antara kadar testostaron total serum dengan derajat frailty pada laki-laki usia lanjut. Metode: Penelitian inf merupakan studi cross-sectional terhadap 48 laki-laki berusia febih sama dengan 60 tahun pada komunitas Legiun Veteran Republik Indonesia. Derajat frailty ditentukan dengan kriteria Fried. Kriteria inklusi dalah subyek dengan MMSE ~ 18. Kriteria eksklusl adalah subyek menderlta parkinson dan stroke dengan limltasl motorlk, subyek dengan terapi sulih hormon, opioid, steroid dan l<etokonazo/, subyek dongan /MT ~ 30 kglm2, riwayet kaganasan dan spondiloarthropeff. Tostosteron tote/ serum (T7J diukur dengan Electrochemiluminescence Immunoassay (ECLIA). Digunakan tas korelasi Spearman untuk menentukan hubungan antara kadar testosteron total serum dengan derajat frailty. Hast/: Empat pu/uh delapan subyek penolman dikelompokan dalam 43,7% robust, 39,6% prefrall dan 16, 7% frail. Didapatkan perbedaan Geriatric Depression Scale, Mini Nutritional Assessment, dan Barthel-Activity Daily Living antar derajat frailty. Rerata TT pada kelompok frail Jebih rendah diabndingkan kelompok prefrail dan robust namun tidak signifikan secara staffstik (TT: (frail) 378,47±175,24 ngldl vs. (profrail) 458,65±156,27 ngldL vs. (robust) 461,49±110,37ngldL, p =O, 796, r=0,038). Studi lain menyatakan adanya korelasi antara komponen frailty kelemahan dengan testosteron. Pada penelitian inf komponen frailty ald:ifitas fisik yeng rendah yeng berkorelasi dengan IT (p=0,047). Terdapat korelasi nogatif antara IT dengan /MT ( p= 0,011, r = -0,362) Keslmpulan : Kadar tastosteron total serum balum dapat digunakan untuk menantukan darajat kaparahan frailty laki-laki lanjut usia anggota Legiun Veteran Republik Indonesia di Surabaya.
Item Type: | Article |
---|---|
Additional Information: | Jurnal Nasional Tidak Terakreditasi |
Uncontrolled Keywords: | laki-laki usia lanjut, Indonesia, testosteron total serum, frailty |
Subjects: | Medicine |
Divisions: | Journal Publication |
Depositing User: | F.X. Hadi |
Date Deposited: | 07 Jun 2022 05:59 |
Last Modified: | 07 Jun 2022 05:59 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/30094 |
Actions (login required)
View Item |