Pratama, Bernard Alif Vio (2021) Studi literatur penggunaan salbutamol inhaler pada pasien asma berdasarkan dosis dan usia. Undergraduate thesis, Widya Mandala Surabaya Catholic University.
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK - Bernard Alif Vio.pdf Download (487kB) |
|
Text (BAB 1)
BAB 1 - Bernard Alif Vio.pdf Download (141kB) |
|
Text (BAB 2)
BAB 2 - Bernard Alif Vio.pdf Restricted to Registered users only Download (260kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
BAB 3 - Bernard Alif Vio.pdf Restricted to Registered users only Download (150kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
BAB 4 - Bernard Alif Vio.pdf Restricted to Registered users only Download (225kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5)
BAB 5 - Bernard Alif Vio.pdf Download (147kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN - Bernard Alif Vio.pdf Restricted to Registered users only Download (174kB) | Request a copy |
Abstract
Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas yang ditandai dengan adanya mengi episodik, batuk, dan rasa sesak di dada akibat adanya penyumbatan saluran napas. Inhaler pelega digunakan untuk meringankan gejala asma dengan cepat saat serangan sedang berlangsung. Biasanya inhaler ini berisi obat-obatan yang disebut shortacting beta2-agonist atau beta2-agonist yang memiliki reaksi cepat (misalnya terbutaline dan salbutamol). Studi literatur ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan salbutamol inhaler pada pasien asma diberbagai usia yang terkait dosis, frekuensi, dan lama penggunaan, baik tunggal maupun kombinasi. Penelitian ini menggunakan database PUBMED dan Google scholar serta pearl growing searching strategy, untuk memudahkan pencarian artikel digunakan kombinasi kata kunci “Penggunaan dan Pemberian Salbutamol Inhaler pada Pasien Asma dilihat Berdasarkan Dosis dan Usia dan use of salbutamol inhaler in asthma patients with or without combination”. Hasil pencarian literatur sebanyak 12 jurnal membahas pemberian salbutamol inhaler dengan dosis yang berbeda yakni dari 3 (tiga) kelompok berbeda dosis yang diberikan pada pasien asma anak <18 tahun yaitu 100mcg untuk pemberian dengan pMDI (Pressurized Metered Dose inhaler), dan 2.5mg dan 0.15-0.3mg/KgBB dengan pemberian melalui nebulasi, sedangkan pada orang dewasa dilihat dari 5 (lima) kelompok berbeda didapatkan dosis 200mcg-400mcg menggunakan pMDI dan 2.5mg/2.5mL salbutamol melalui nebulasi dengan rata-rata frekuensi penggunaannya adalah jika diperlukan setiap 4 jam dan lama penggunaan salbutamol pada anak dan dewasa rata-rata diberikan selama 1-3 hari. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu penggunaan salbutamol di luaran sudah tepat dosis dan frekuensi pemberian berdasarkan usia pasien.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Department: | S1 - Farmasi |
Contributors: | Contribution Contributors NIDN / NIDK Email Thesis advisor Surdijati, Siti NIDN9907158533 siti@ukwms.ac.id Thesis advisor Semedi, Joko NIDN0 UNSPECIFIED |
Uncontrolled Keywords: | Salbutamol, inhaler, penggunaan, Short Acting β2 Agonist (SABA), dosis. |
Subjects: | Pharmacy |
Divisions: | Faculty of Pharmacy > Pharmacy Study Program |
Depositing User: | Ch. Hetty RA |
Date Deposited: | 14 Sep 2021 03:50 |
Last Modified: | 14 Sep 2021 03:50 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/26402 |
Actions (login required)
View Item |