Konsep kebahagiaan menurut Thomas Aquinas (dalam summa theologiae i-ii, qq. 1-5)

Nugroho, Robertus Adi (2019) Konsep kebahagiaan menurut Thomas Aquinas (dalam summa theologiae i-ii, qq. 1-5). Undergraduate thesis, UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA.

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAKSI.pdf

Download (2MB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (435kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (490kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (826kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB 4]
Preview
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf

Download (849kB) | Preview

Abstract

Skripsi ini adalah sebuah studi dan telaah filosofis dari konsep Kebahagiaan menurut Thomas Aquinas. Lewat Skripsi ini, penulis ingin memberikan sebuah pemaparan yang baik, komprehensif, analitis dan sistematis dari teori Kebahagiaan Thomas Aquinas. Penulis percaya bahwa Thomas Aquinas merupakan salah satu filsuf yang layak dijadikan acuan/ referensi ketika seseorang ingin membahas tema Kebahagiaan. Di samping itu, penulis juga meyakini bahwa konsep Kebahagiaan Thomas Aquinas memainkan peranan penting dalam pemikirannya yang luas tentang etika. Konsep Kebahagiaan Thomas Aquinas yang penulis gagas dalam skripsi ini berangkat dari buah karya Thomas sendiri, yaitu Summa Theologiae, secara khusus dalam buku prima secundae, quaestiones 1-5. Dalam kelima pertanyaan pertama dalam buku ini, Thomas memberikan sebuah pandangan yang sistematis dan mendalam tentang Kebahagiaan itu sendiri, mulai dari tujuan akhir manusia, dalam hal apa saja Kebahagiaan itu terletak, apa sesungguhnya Kebahagiaan itu, hal yang dibutuhkan mencapai Kebahagiaan, dan cara untuk mencapai Kebahagiaan. Selain berangkat dari Summa Theologiae, penulis juga melengkapi penjelasan konsep Kebahagiaan Thomas ini dengan berbagai sumber pendukung lain seperti Summa Contra Gentiles, komentar Thomas Aquinas pada karya Aristoteles Nicomachean Ethics, dan juga berbagai buku pendukung lainnya yang dirasa sesuai. Penulis memulai penjabaran teori kebahagiaan Thomas Aquinas dengan terlebih memberikan rangkuman singkat dari lima pertanyaan pertama dari buku Summa Theologiae I-II. Berikutnya, penulis menjelaskan tentang hubungan antara konsep kebaikan menurut Thomas Aquinas—secara khusus tentang Kebaikan Sejati dengan konsep Kebahagiaannya. Penulis melihat bahwa dalam menjelaskan teori Kebahagiaan Sejati Thomas, pemahaman akan Kebaikan menjadi sangat penting. Thomas mengatakan bahwa setiap manusia selalu menginginkan sesuatu yang baik karena objek dari kehendak manusia adalah tujuan akhir dan kebaikan. Pencarian manusia akan Kebahagiaan tidak bisa dilepaskan dari Kebaikan karena Thomas sendiri mengatakan bahwa Kebahagiaan adalah Kebaikan yang Sejati—Kebaikan yang paling final/ akhir yang dapat diraih oleh manusia. Dalam menjelaskan teori Kebahagiaan, Thomas membedakan Kebahagiaan menjadi dua yakni kebahagiaan yang tak sempurna (imperfect happiness/ felicitas) dan Kebahagiaan yang Sempurna (Perfect Happiness/ Beatitudo). Dalam Summa Theologiae I-II, quaestio 2, Thomas berusaha untuk memaparkan—dengan metode via negativa—tentang letak sesungguhnya dari kebahagiaan. Dalam 8 artikel yang terletak dalam bagian ini, Thomas berusaha untuk menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan di mana Kebahagiaan tidak mungkin terletak. Dengan mengetahui dan menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan ini, maka kemudian kita dapat mengetahui di mana letak sesungguhnya dari Kebahagiaan Sejati. Dalam kebahagiaan tak sempurna, Thomas menuliskan beberapa contoh kebaikan yang tidak akan memberikan manusia Kebahagiaan yang Sejati, yakni: kehormatan, ketenaran, kemuliaan, harta kekayaan, kekuasaan, kesehatan, keindahan, kekuatan, kenikmatan jasmani dan kebaikan jiwa. Kebaikan-kebaikan ini dapat memberikan manusia kebahagiaan, namun bukan Kebahagiaan yang Sejati. Sekalipun manusia memperoleh dan memiliki kebaikan-kebaikan ini, hasrat manusia tidak akan terpuaskan dan masih akan terus mencari kebaikan lain. Maka Thomas menyimpulkan bahwa kebaikan-kebaikan duniawi ini bukanlah sumber Kebahagiaan Sejati manusia. Pertanyaan selanjutnya adalah: apakah itu Kebahagiaan yang Sejati dan bagaimana cara mendapatkannya? Thomas Aquinas menjawab pertanyaan ini dengan memberikan dua pengertian akan Kebahagiaan. Bagi Thomas Aquinas, pengertian Kebahagiaan sebagai akhir (end) dari segala sesuatu mengandung kedua aspek ini, baik yang subjektif—tindakan memiliki itu— maupun objektif—apa yang dicari dan dimiliki—. Kebahagiaan bukan sekadar diartikan sebagai ‘tindakan pencarian manusia’, melainkan juga merupakan diartikan sebagai ‘apa yang dicari’. Thomas Aquinas mengatakan bahwa ‘Kebahagiaan sebagai kesempurnaan dari jiwa, melekat pada jiwa. Akan tetapi hal yang menimbulkan atau memantik Kebahagiaan—yang membuat manusia bahagia— hadir di luar jiwa manusia’. Manusia pada akhirnya tidak hanya terdorong untuk memenuhi kodrat dan kapasitasnya dalam mencapai Kebahagiaan, namun manusia juga harus menikmati Kebahagiaan tersebut (enjoyment of the same Good). Dalam Summa Theologiae I-II, Thomas menyimpulkan bahwa Kebahagiaan terletak pada operasi tertinggi manusia. Kebahagiaan merupakan sebuah tindakan kontemplasi dan objek dari tindakan kontemplasi ini adalah Esensi dari Allah sendiri (Divine Essence), yang dicapai manusia lewat Visio Beatifica (Beatific Vision). Lalu bagaimanakah manusia dapat bahagia di dunia? Thomas menjawab pertanyaan ini dengan menuliskan bahwa kebahagiaan tak sempurna dapat dicapai manusia di dunia, lewat operasi intelek manusia, yang mengarahkan tindakan dan nafsu manusia. Thomas mengungkapkan bahwa dengan melihat aktivitas manusia, seberapa baik aktivitas ini dilakukan, seberapa besar aktivitas ini dapat -memberikan kenikmatan pada manusia, serta seberapa lama aktivitas tersebut dapat dilakukan dan dinikmati, maka kita akan dapat menilai seberapa besar pencapaian kebahagiaan manusia. Dengan mengikuti standar-standar ini pula, manusia dapat mencapai kebahagiaan di dunia lewat aktivitas-aktivitasnya dan semakin mengarahkan dirinya pada Kebahagiaan yang sesungguhnya, yakni Kebahagiaan yang Sempurna. Kata kunci: Kebahagiaan, Kebaikan, Tujuan Akhir, Kebahagiaan yang Sempurna (Beatitudo), kebahagiaan tak sempurna (felicitas), intelek, kehendak, kontemplasi, Esensi Ilahi, Visio Beatifica.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Department: ["eprint_fieldopt_department_FAKULTAS FILSAFAT" not defined]
Uncontrolled Keywords: kebahagiaan, Thomas Aquinas, Happiness, filsafat, etika
Subjects: Philosophy
Divisions: Faculty of Psychology > Psychology Study Program
Depositing User: Users 6888 not found.
Date Deposited: 08 Jul 2019 09:03
Last Modified: 08 Jul 2019 09:03
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/18590

Actions (login required)

View Item View Item