Resiliensi pada wanita Dewasa Madya Setelah kematian Pasangan Hidup.

Fernandez, Isanyora Mariana Fielda and Sudagijono, Jaka Santoso (2018) Resiliensi pada wanita Dewasa Madya Setelah kematian Pasangan Hidup. Experientia: Jurnal Psikologi Indonesia, 6 (1). pp. 27-38. ISSN 2252-7702

[thumbnail of Resiliensi pada wanita Dewasa Madya Setelah kematian Pasangan Hidup.]
Preview
Text (Resiliensi pada wanita Dewasa Madya Setelah kematian Pasangan Hidup.)
4-Resiliensi_pada_Wanita_.pdf

Download (309kB) | Preview

Abstract

Peristiwa kematian pasangan hidup bisa menjadi hal yang tidak terduga bagi pasangan yang ditinggalkan. Kematian suami memicu pasangan yang masih hidup untuk mengatasi tekanan kesedihan dan emosional serta menerima realitas sosial dan status baru sebagai janda. Hidup menjanda merupakan tantangan emosional dan masalah bagi wanita. Masalah yang dihadapi selama menjanda terkait masalah ekonomi, sosial, hubungan keluarga, dan pekerjaan sehari- hari. Padahal, wanita harus mampu berperan sebagai orangtua tunggal dan bertahan bersama anak, mengatasi tekanan secara sehat, serta dapat bangkit dari keadaan tertekan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran resiliensi pada wanita dewasa madya setelah kematian pasangan hidup. Resiliensi adalah kemampuan individu untuk beradaptasi, bertahan dan bangkit dari masalah dengan mengandalkan kekuatan dari dalam diri untuk mencapai tujuan hidup yang lebih baik. Penelitian ini berjenis kualitatif dengan pendekatan fenomenologi melalui metode wawancara dengan tiga informan. Kriteria informan penelitian ini adalah wanita dewasa madya yang menjanda (karena kematian suami) dan memiliki anak. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran resiliensi pada wanita dewasa madya setelah kematian pasangan hidup dari ketiga informan yaitu dengan menghindari pandangan negatif, merawat anak, dan mencukupi kebutuhan keluarga. Hal tersebut memicu informan agar dapat bertanggung jawab dan menyelesaikan masalah dalam proses beradaptasi. Hubungan yang kurang harmonis dengan keluarga suami, kehilangan peran suami dan ayah, dan berperan ganda sebagai ibu dan ayah bagi anak merupakan faktor resiko. Faktor protektif meliputi adanya dukungan dari anak dan keluarga, dukungan dari teman, jabatan karir yang meningkat, dan keaktifan di gereja dan di masyarakat yang mampu meningkatkan adaptasi diri informan dalam menjalankan kehidupannya setelah kematian pasangan hidup.

Item Type: Article
Uncontrolled Keywords: resiliensi, wanita dewasa madya, janda, kematian pasangan hidup
Subjects: Psychology
Divisions: Journal Publication
Depositing User: F.X. Hadi
Date Deposited: 21 Mar 2019 07:41
Last Modified: 21 Mar 2019 07:41
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/18173

Actions (login required)

View Item View Item