Amelia, Katharina (2014) Upaya penggunaan ozon (O3) dan UV (UltraViolet) dalam meningkatkan kualitas air minum. Project Report (PKL, PKIPP, Magang D3, Praktik Kerja Profesi Apoteker, Profesi Guru, Profesi Ners dan Profesi Insiyur). Widya Mandala Catholic University Surabaya, Surabaya. (Unpublished)
Preview |
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (1MB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf Download (19kB) | Preview |
Text (BAB 2)
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (91kB) |
|
Text (BAB 3)
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (98kB) |
|
Preview |
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf Download (76kB) | Preview |
Abstract
Air merupakan senyawa kimia sebagai komponen terbesar di dalam tubuh manusia yaitu sekitar 60–70% sehingga air merupakan komponen vital yang harus dipenuhi. Air minum yang dikonsumsi harus memenuhi persyaratan fisik, kimia, maupun mikrobiologi. Syarat air minum pada umumnya ialah tidak berwarna, tidak berbau, jernih, higienis, tidak berasa, bebas kekeruhan dan bebas padatan yang tidak terlarut. Upaya peningkatan kualitas air minum dapat dilakukan dengan proses desinfeksi penggunaan ozon (O3) dan UV (UltraViolet). Ozon termasuk oksidan kuat yang mampu membunuh kuman patogen termasuk virus. Kadar ozon pada tangki pencampur ozon minimum 0,6 ppm sedangkan kadar ozon sesaat setelah pengisian minimum 0,1 ppm. Ozon bersifat bakterisida, virusida, algasida serta mengubah senyawa organik komplek menjadi senyawa yang sederhana. Radiasi sinar ultra violet adalah radiasi elektromagnetik pada panjang gelombang lebih pendek dari spektrum antara 100–400 nm, dapat membunuh bakteri tanpa meninggalkan sisa radiasi dalam air. Sinar ultra violet dengan panjang gelombang 254 nm mampu menembus dinding sel mikroorganisme sehingga dapat merusak Dcoxyribonuclead Acid (DNA) dan Ribonuclead Acid (RNA) yang bisa menghambat pertumbuhan sel baru dan dapat menyebabkan kematian bakteri. Penggunaan ozon lebih banyak diterima oleh konsumen karena tidak meninggalkan bau dan rasa. Desinfeksi dengan sistim ozonisasi memiliki kualitas air yang dapat bertahan selama kurang lebih satu bulan dan masih aman dikonsumsi sedangkan yang tidak menggunakan ozonisasi memiliki kualitas air yang hanya dapat bertahan beberapa hari saja sehingga air sudah tidak layak dikonsumsi. UltraViolet digunakan sebagai desinfektan yang sangat efektif sebelum air didistribusikan ke seluruh water tap. Penggunaan UV bukan untuk menghilangkan organisme dalam air tapi hanya menginaktifkan organisme. Efektivitas proses ini tergantung pada waktu kontak dan intensitas lampu serta kualitas air yang akan diolah.
Item Type: | Monograph (Project Report (PKL, PKIPP, Magang D3, Praktik Kerja Profesi Apoteker, Profesi Guru, Profesi Ners dan Profesi Insiyur)) |
---|---|
Department: | ["eprint_fieldopt_department_Faculty of Agricultural Technology" not defined] |
Uncontrolled Keywords: | Air Minum, Desinfeksi, Ozon, UltraViolet. |
Subjects: | Agriculture and Food Technology |
Divisions: | Faculty of Agricultural Technology > Food Technology Study Program |
Depositing User: | Thomas Aryanatan Lena |
Date Deposited: | 27 Oct 2017 08:26 |
Last Modified: | 02 Oct 2018 03:55 |
URI: | http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/12726 |
Actions (login required)
View Item |