Perbedaan jenis pelarut terhadap kemampuan mereduksi ion besi (Fe3+) ekstrak daun beluntas (Pluchea indica Less)

Wijaya, Evelyn Livia (2013) Perbedaan jenis pelarut terhadap kemampuan mereduksi ion besi (Fe3+) ekstrak daun beluntas (Pluchea indica Less). Project Report (PKL, PKIPP, Magang D3, Praktik Kerja Profesi Apoteker, Profesi Guru, Profesi Ners dan Profesi Insiyur). Widya Mandala Catholic University Surabaya. (Unpublished)

[thumbnail of ABSTRAK]
Preview
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf

Download (643kB) | Preview
[thumbnail of BAB 1]
Preview
Text (BAB 1)
BAB 1.pdf

Download (300kB) | Preview
[thumbnail of BAB 2] Text (BAB 2)
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (594kB)
[thumbnail of BAB 3] Text (BAB 3)
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (87kB)
[thumbnail of BAB 4]
Preview
Text (BAB 4)
BAB 4.pdf

Download (506kB) | Preview
[thumbnail of LAMPIRAN] Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (430kB)

Abstract

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya hidup sehat, tuntutan terhadap bahan pangan yang memiliki fungsi fisiologis tertentu bagi tubuh lebih diutamakan. Beluntas (Pluchea indica Less) merupakan salah satu jenis tanaman Indonesia yang mempunyai fungsi fisiologis tertentu yaitu sebagai antioksidan. Beluntas umumnya digunakan sebagai lalapan dan obat tradisional. Daun beluntas mengandung sejumlah senyawa fitokimia seperti alkaloid, flavonoid, tanin, terpenoid, dan sterol. Senyawa fitokimia tersebut memiliki aktivitas antioksidan, salah satunya kemampuan mereduksi ion besi Fe3+ menjadi ion besi Fe2+. Senyawa fitokimia tersebut dapat diperoleh dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut. Tingkat kepolaran pelarut diduga mempengaruhi aktivitas mereduksi ion besi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan jenis pelarut yang digunakan dalam ekstraksi terhadap kemampuan antioksidan ekstrak daun beluntas dalam mereduksi ion besi yang akan digunakan sebagai bahan dasar pembuatan minuman fungsional. Faktor yang akan diteliti pada percobaan ini adalah perbedaan jenis pelarut untuk ekstraksi tepung daun beluntas, yang terdiri dari lima level yaitu pelarut air, metanol, etanol, etil asetat, dan heksana dengan pengulangan sebanyak lima kali. Parameter pengujian meliputi rendemen, sifat fitokimia secara kualitatif (alkaloid, flavonoid, fenol, triterpenoid, sterol, saponin, tanin, dan kardiak glikosida), kadar antioksidan secara kuantitatif meliputi total fenol dan total flavonoid, dan aktivitas antioksidan yaitu kemampuan mereduksi ion besi (Fe3+) pada ekstrak tepung daun beluntas. Kadar air dan kadar Fe sebagai parameter pendukung. Data yang ada akan dihitung standar deviasi dan rata-ratanya untuk menentukan kadar total fenol, total flavonoid, dan kemampuan mereduksi ion besi (Fe3+) ekstrak daun beluntas.

Item Type: Monograph (Project Report (PKL, PKIPP, Magang D3, Praktik Kerja Profesi Apoteker, Profesi Guru, Profesi Ners dan Profesi Insiyur))
Uncontrolled Keywords: ekstrak daun beluntas, jenis pelarut, antioksidan, kemampuan mereduksi ion besi
Subjects: Agriculture and Food Technology
Divisions: Faculty of Agricultural Technology > Food Technology Study Program
Depositing User: Thomas Aryanatan Lena
Date Deposited: 04 Sep 2017 06:10
Last Modified: 04 Sep 2017 06:10
URI: http://repository.ukwms.ac.id/id/eprint/12508

Actions (login required)

View Item View Item